Senin, 27 Februari 2012

RANGKUMAN ANIMALIA

5 . A n i m a l i a
          Berdasarkan ada tidaknya tulang ruas belakang pada hewan, dibedakan menjadi dua:
                     a. Avertebrata, yaitu kelompok hewan yang tidak memiliki ruas tulang belakang.
Avertebrata memiliki beberapa filum, sebagai berikut:
  1. Protozoa (hewan bersel satu)
Tubuh bersel satu, cara hidup bebas dan parasit pada makhluk hidup lain, selnya tidak memiliki plastida, bergerak dengan kaki  semu, bulu cambuk, berbulu getar, cara berkembang biak dengan  membelah diri (tak kawin) dan konjugasi (kawin)

 2. Porifera (hewan berpori–pori)
Hidup di air, seluruh permukaan tubuh berpori-pori, mempunyai rangka dari zat tanduk, zat spons yang sering digunakan untuk alat gosok pada waktu mandi.
           Contoh : Euspongia, poterion, dan scypha.

 3. Colenterata (hewan berongga)
Hidup di air, tubuhnya berongga, mempunyai tentakel untuk menangkap makanan dan sebagai alat peraba, mempunyai dua bentuk tubuh yaitu polip menempel pada tempat hidup dan medusa seperti payung melayang-layang di air.

 4. Vermes (cacing)
      Berdasarkan bentuk tubuh dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:
           a) Platyhelminthes (cacing pipih)
Tidak mempunyai ringga dan anus, tetapi hanya memiliki satu lubang yaitu mulut untuk  memasukkan makanan dan mengeluarakan sisa makanan. Cacing pipih dibagi menjadi 3kelas, yaitu :
               (1)Turbellaris (cacing getar) contoh planaria.
               (2)Trematoda (cacing hisap) contoh: Fasciola hepatica (cacing hati).
               (3)Cestoda (cacing pita) contoh: cacing pita sapi, cacing pita babi.

            b) Nemathelminthes (cacing gilig)
Tubuhnya bulat panjang, tidak bersegmen-segmen, memiliki mulut dan anus, berkembang biak dengan  kawin.
Contoh  ;Ascaris lumbricoides (cacing perut), Ancylostoma duodenale (cacing tambang), Oxyuris vermicularis (cacing kremi).
           c) Annelida (cacing gelang)
Tubuh beruas-ruas, tersusun seperti cincin, memiliki mulut dan anus, antara kulit badan dan dinding terdapat rongga badan.
          Contoh: Chaetopoda (cacing berambut), yaitu: Wawo dan palolo (enak dimakan).                             Hirudinae (cacing penghisap darah) yaitu : lintah dan pacet.

5. Arthropoda (hewan berbuku–buku)
Tubuhnya dibedakan atas kepala, dada, dan perut. Memiliki alat indra yang peka terhadap sentuhan panas, indera pembau, mata majemuk yaitu terdiri atas beribu-ribu mata kecil yang berbentuk segi enam disebut mata faset.
              Arthropoda meliputi empat kelas, yaitu:
             a) Insecta (serangga)
Tubuh terdiri atas kepala, dada dan perut. Susunan saraf tangga tali yaitu terdiri atas simpul–simpul yang saling berhubung. Pernafasan dengan sistem trakea, yaitu pembuluh udara yang
bermuara pada stigma.
               Mengalami metamorfosis sempurna yaitu telur–larva– kepompong-dewasa dan 
                                 metamorfosis tak sempurna yaitu  telur – nimfa–dewasa.
Peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir tidak di dalam pembuluh darah/ tidak memiliki pembuluh darah . Pencernaan makanan dari mulut sampai anus.

             b) Crustaceae (udang–udangan)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu (cephalothorax) dan perut. Pada kepala terdapat dua pasang antena panjang dan pendek. Mempunyai kaki 5 pasang.
              Contoh: udang, kepiting, rajungan dan ketam.

             c) Arachnoidea (laba–laba)
Tubuh terdiri atas kepala dada menyatu dan perut (abdomen). Pada kepala terdapat 4 pasang kaki. Alat pernafasan paru–paru buku yaitu berlapis–lapis. Mempunyai sepasang mata besar  dan beberapa mata kecil.
               Laba–laba dibagi menjadi tiga ordo, yaitu :
             (1)Arachnida (bangsa laba-laba) contoh: laba–laba rumah .
             (2)Scorpionida (bangsa kala) contoh: kalajangking.
             (3)Acarina (bangsa tungau) contoh: caplak, kutu.

             d) Myriapoda (lipan)
Tubuh terdiri atas kepala dan perut (abdomen) yang beruas - ruas, tiap ruas mempunyai satu pasang kaki. Bernafas dengan trakea.
           Contoh: kelabang, kaki seribu.

6. Mollusca (hewan lunak)
Tubuh lunak banyak mengandung lendir dan terbungkus oleh mantel, cangkang dari zat kapur. Hewan ini dibedakan mejadi tiga kelas, yaitu:
              a) Polecypoda (kerang)
Tubuh dilapisi dua cangkang yang dihubungkan dengan engsel sehingga dapat membuka dan menutup. Cangkang terdiri dari tiga lapisan luar (periostrakum), tengah (prismatik) dan dalam
(mutiara atau nakreas). Apabila ada benda yang masuk ke dalam mantel maka
melapisi benda tersebut sehingga terbentuk mutiara.
              Contoh : tiram mutiara, Ece
             b) Gastropoda (cumi–cumi)
Hidup di laut, mempunyai tinta untuk melindungi diri bila ada musuh. Pada mulut mempunyai 8 tentakel pendek untuk memegang mangsa dan 2 tentakel panjang untuk perkawinan.
              Contoh : Gurita, cumi–cumi.
             c) Cephalopoda (siput)
Hidup di darat bernafas dengan paru-paru, di air dengan insang, berjalan dengan menggunakan otot perut sambil mengeluarkan lendir dari dalam tubuh untuk mempermudah gerakan.
Termasuk hewan hermafrodit artinya mempunyai dua alat kelamin dalam satu tubuh jantan dan betina. Tetapi tidak melakukan pembuahan sendiri.

7. Echinodermata (hewan berkulit duri)
Tubuh diselimuti kulit duri, terdapat lempeng dari zat kapur memiliki alat gerak kaki ambulakral yang merupakan tabung yang dilengkapi dengan alat pengisap dan digunakan untuk
melekat di dasar air. Sistem syaraf menyebar ke seluruh tubuh. Alat pencernaan dari mulut, usus anus. Pernafasan insang tersebar di seluruh permukaan tubuh. Perkembangbiakan secara
kawin. Mempunyai daya regenerasi yaitu mempunyai  kemampuan untuk menumbuhkan kembali bagian tubuh yang terputus.  
           Echinodermata memiliki 5 kelas, yaitu:
              a) Asternoida (bintang laut)
              b) Echinoidea (landak laut)
              c) Ophiuroidea (bintang laut)
              d) Crinoidea (lilia laut )
              e) Holothuroidea (tripang).


b. Vertebrata, yaitu kelompok hewan yang memiliki ruas tulang belakang. Hewan vertebrata dibagi menjadi lima kelas, yaitu:

              1. Pisces (ikan)
Hidup di air, Pernafasan dengan insang, memiliki sirip untuk menentukan arah gerak di dalam air, memiliki gurat sisi untuk mengetahui tekanan di air. Suhu badan poikiloterm atau berdarah
dingin yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan lingkungan. Perkembangbiakan dengan cara bertelur.
            Contoh: Ikan bertulang rawan (chondrichyes); ikan cucut, ikan pari, ikan hiu.
                         Ikan bertulang sejati (osteichtyes); ikan merah, ikan salem.

              2. Amphibia (amfibi)
Hidup di dua tempat, bernafas dengan insang dan paru–paru, suhu badan poikiloterm, berkembangbiak bertelur dan pembuahan di luar tubuh (eksternal).
                 Contoh: katak pohon, salamander.

              3. Reptillia (reptil)
Berkulit keras, kering dan bersisik. Pada ular sisiknya sering mengelupas. Suhu badan poikiloterm, berkembangbiak dengan bertelur, pembuahan di dalam tubuh betina.
                  Contoh : kadal, buaya, ular.

4. Aves (burung)
Tubuh berbulu untuk terbang dan melindungi tubuh.,tulang berongga supaya ringan, suhu badan homoioterm atau berdarah panas yaitu suhu tubuh tetap. Berkembangbiak dengan bertelur dan pembuahan di dalam tubuh (internal).
                   Contoh: burung kasuari, burung kutilang, burung walet dan sebagainya.
5. Mammalia (hewan menyusui)
Memiliki kelenjar susu, berkembangbiak biak dengan melahirkan anak ada beberapa yang bertelur, berambut, suhu badan homoioterm dan bernafas dengan paru-paru. Contoh:
Sebangsa kera misalnya: monyet, beruk, kutung dan orang utan.
Sebangsa hewan buas misalnya: harimau dan singa.
Sebangsa pemakan serangga misalnya: tikus, celurut, dan tregiling.
Sebangsa hewan pengerat misalnya: marmut, bajing dan tikus.
Sebangsa kelelawar: kalong dan kampret.
Sebangsa hewan berbelalai misalnya: gajah.
Sebangsa ikan paus misalnya: lumba–lumba dan ikan paus.
Sebangsa hewan berkantong misalnya: kanguru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar